Media sosial kini bukan sekadar tempat scroll dan pamer tapi sudah jadi bagian dari proses belanja. Pelajari bagaimana perubahan ini terjadi dan apa artinya untuk bisnis kamu.
Ketika kamu lagi santai scroll Instagram, liat postingan teman yang baru beli jaket keren, tiba-tiba nelusuri toko online di bio mereka dan checkout dalam beberapa menit.
Kondisi ini bukan kebetulan, ini bukti bahwa media sosial telah mengubah cara kita melihat, memilih, bahkan membeli produk. Untuk bisnis termasuk UMKM perubahan ini bukan sekadar tren tapi ini peluang untuk melangkah lebih dekat ke pelanggan.
Tren Perubahan Belanja di Media Sosial
- Menurut survei dari Populix, 86 % masyarakat Indonesia pernah berbelanja melalui platform media sosial, seperti TikTok Shop (45 %), WhatsApp (21 %), Instagram (10 %) dan lainnya.
- Sebuah artikel di Kompas menyebut bahwa belanja daring lewat media sosial telah menjadi bagian dari praktik konsumen Indonesia modern, terutama sejak pandemi.
- Riset di Indonesia menunjukkan bahwa media sosial kini bukan hanya media promosi, tapi juga etape pembelian langsung dari melihat konten, tertarik, ke transaksi dalam satu platform.
Dari data-data di atas, jelas bahwa media sosial telah bertransformasi dari “hanya promosi” menjadi “poin interaksi dan transaksi”.
Alasan Mengapa Media Sosial Mengubah Cara Belanja
- Kemudahan Akses & Transaksi : Karena fitur “beli langsung” atau “toko dalam aplikasi” makin banyak, orang tak perlu pindah aplikasi atau ke toko fisik.
- Rekomendasi & Influencer : Konten yang berasal dari influencer, teman, komunitas bisa memicu keinginan belanja. Menurut artikel di IDN Times, rekomendasi di media sosial sering lebih dipercaya daripada iklan tradisional.
- Emosi & Visual yang Kuat : Media sosial menyajikan cerita “orang lain memakai produk ini dan tampak puas” yang membangkitkan desire atau bahkan FOMO (Fear of Missing Out).
- Data & Interaksi Real-Time : Bisnis bisa melihat apa yang dibicarakan, dilihat, di-share oleh audiens mereka. Ini memungkinkan strategi pemasaran yang lebih responsif.
Implikasi untuk Bisnis & UMKM
- Jangkauan pasar lebih luas: Bisnis lokal bisa muncul di feed orang dari kota lain, bahkan luar negeri.
- Konten harus relevan: Karena keputusan belanja bisa datang dari posting sosial, bukan hanya katalog produk.
- Platform terpadu: Integrasi antara media sosial + toko online + pembayaran digital semakin penting.
- Analisis & adaptasi: Karena perilaku konsumen berubah cepat, bisnis yang menyesuaikan akan lebih berhasil.
Media sosial sekarang bukan hanya tempat “berkumpul” atau “scroll saba-saba” ia telah menjadi bagian inti dari perjalanan pembelian konsumen dari tertarik → melihat → membeli.
Untuk bisnis kamu, terutama UMKM yang ingin relevan dan tumbuh, memahami dan memanfaatkan perubahan ini bisa jadi pembeda besar.
Jai, bukan sekadar punya akun sosial media tapi bagaimana kamu menggunakan platform itu sebagai titik transaksi dan interaksi.