Pernah nggak sih kamu buka Instagram, lihat banyak brand kecil yang udah “online”, tapi penjualannya tetap sepi? Udah rajin banget posting, bikin promo, dan ikut tren. Nah, banyak pelaku UMKM yang berpikir bahwa “online = go digital”.
Padahal, go digital itu jauh lebih besar artinya daripada sekadar punya akun media sosial atau marketplace. Untuk bisnis kamu, terutama UMKM, go digital berarti mengubah cara kerja bisnis dari dalam mulai dari produksi, promosi, sampai pelayanan pelanggan. Tujuannya bukan cuma buat eksis di dunia maya, tapi biar bisnis kamu bisa bertahan dan berkembang di era digital yang serba cepat ini.
Lalu, Apa Sebenarnya “Go Digital”?
Secara sederhana, go digital berarti bisnis mulai memanfaatkan teknologi digital untuk menjalankan sebagian besar prosesnya.
Bukan cuma soal posting produk di media sosial, tapi juga soal bagaimana bisnis kamu bisa menjangkau pasar lebih luas, melayani pelanggan lebih cepat, dan mengelola data penjualan dengan efisien.
Contohnya:
- Menggunakan media sosial dan marketplace bukan hanya untuk upload produk, tapi juga menganalisis data pelanggan.
- Menggunakan sistem pembayaran digital seperti QRIS biar transaksi lebih praktis.
- Menggunakan aplikasi pencatatan keuangan biar laporan bisnis rapi dan bisa dievaluasi.
Menurut data dari INDEF (2024), baru sekitar 33,6% UMKM di Indonesia yang benar-benar sudah menerapkan digitalisasi secara menyeluruh. Padahal pemerintah menargetkan 30 juta UMKM go digital pada tahun 2024
Artinya, masih banyak peluang bagi pelaku usaha kecil untuk tumbuh lewat digitalisasi yang tepat.
Kenapa Go Digital Penting untuk UMKM?
- Jangkauan Pasar Lebih Luas : Dengan digital marketing, UMKM bisa menjangkau pelanggan baru di luar kota, bahkan sampai luar negeri. Produkmu nggak terbatas oleh lokasi lagi.
- Efisiensi Biaya dan Waktu : Promosi lewat media sosial dan konten jauh lebih hemat dibanding promosi konvensional seperti brosur atau billboard.
- Adaptasi di Tengah Perubahan : Pandemi jadi bukti nyata bisnis yang cepat go digital bisa bertahan lebih lama. Menurut AntaraNews (2021, digitalisasi jadi kunci sukses UMKM melewati masa krisis.
- Punya Data dan Insight Pelanggan : Dengan platform digital, kamu bisa tahu siapa pelangganmu, apa yang mereka suka, jam aktif mereka, dan dari situ kamu bisa menyusun strategi promosi yang lebih efektif.
Apa Bedanya “Online” dan “Go Digital”? Banyak yang mengira “udah online” berarti udah go digital. Padahal nggak sesederhana itu. Berikut perbedaan paling mendasar yang perlu kamu pahami.
- Kalau cuma “online”, biasanya kamu sudah punya akun media sosial atau jualan di marketplace. Kamu rutin upload foto produk, pasang promo, tapi belum memikirkan strategi jangka panjang. Fokusnya masih di aktivitas bukan di hasil.
- Kalau sudah “go digital”, kamu nggak cuma posting, tapi juga menganalisis performa konten dan penjualan. Kamu tahu kapan waktu terbaik posting, jenis konten apa yang paling diminati, dan bagaimana cara menarik pelanggan lewat strategi digital yang terukur. Sederhananya, online itu hadir di internet. Go digital itu memanfaatkan internet untuk mengoptimalkan bisnis.
Contohnya begini:
Bayangin kamu punya toko kue. Kalau kamu cuma “online”, kamu posting foto kue tiap hari di Instagram. Tapi kalau kamu “go digital”, kamu juga pakai data insight buat tahu posting mana yang paling banyak diklik, pakai sistem pemesanan digital biar efisien, dan promosi lewat iklan yang terukur hasilnya.
Dengan kata lain, “online” itu langkah awal, tapi “go digital” adalah langkah naik kelas.
Langkah Praktis Biar Bisnis Kamu Beneran Go Digital
- Mulai dari Audit Digital : Coba lihat dulu kanal digital yang kamu punya sekarang: akun media sosial, marketplace, website, sampai sistem pembayaran. Apa yang udah jalan, dan apa yang masih perlu diperbaiki?
- Kenali Pelanggan dan Kanal yang Paling Efektif : Pelajari siapa pelanggan kamu, di mana mereka aktif, dan gaya komunikasi apa yang mereka sukai.
- Buat Strategi Konten yang Tepat : Nggak harus di semua platform. Fokus di 1–2 kanal utama dulu, misalnya Instagram dan marketplace, lalu buat konten yang relevan dengan target audiensmu.
- Gunakan Sistem Digital untuk Efisiensi : Misalnya, pakai tools otomatisasi posting, aplikasi keuangan digital, atau integrasi marketplace dengan stok produk.
- Evaluasi dan Optimasi Secara Rutin : Lihat data seperti klik, konversi, dan interaksi pelanggan. Dari situ kamu bisa tahu apa yang perlu diperbaiki.
- Ikut Pelatihan atau Pendampingan Digital : Banyak program pelatihan secara offline maupun online, mulai dari yang gratis sampai yang berbayar.
Tantangan yang Masih Dihadapi UMKM
- Literasi Digital yang Masih Rendah : Banyak UMKM yang belum percaya diri menggunakan teknologi.
- Biaya dan Sumber Daya Terbatas : Meski digital lebih hemat, tetap ada investasi waktu dan tenaga di awal.
- Salah Persepsi: “Cukup Online Aja” : Ini salah satu hambatan terbesar. Padahal “online” dan “go digital” itu dua hal yang berbeda.
- Persaingan yang Makin Ketat : Karena semua bisnis juga mulai digital, maka kreativitas dan strategi jadi kunci untuk tetap unggul.
Jadi, kalau bisnis kamu masih sekadar “online”, itu udah jadi langkah awal yang bagus. Tapi kalau kamu pengin bisnisnya naik kelas, langkah selanjutnya adalah benar-benar go digital.
Go digital itu strategi digital kamu dalam membawa hasil nyata. Mulailah dari yang sederhana, pelajari datanya, dan terus optimasi.