Udah buat foto produk atau video yang bagus banget, tapi begitu di-posting masih sepi? Padahal visualnya udah keren, pencahaannya juga oke, tapi kok tetap aja nggak ada yang mampir. Ini seringnya masalahnya bukan di konten, tapi di caption-nya. Caption itu sebagai jembatan antara visual dan emosi audiens. Kalau visual menarik perhatian, maka caption-lah yang bikin orang berhenti, membaca, dan akhirnya berinteraksi.
Mulai dengan Hook yang Nyantol di 3 Detik Pertama
Scroll cepat bikin perhatian orang cuma bertahan kurang dari 2 detik. Jadi, kalimat pertama harus langsung “nyamber”. Contoh hook yang kuat: “Pernah ngerasa capek jualan tapi hasilnya nihil?” “Jujur, dulu saya juga pernah takut mulai bisnis…” “Kamu tahu nggak, caption bisa jadi kunci viral-nya konten kamu?” Gunakan pertanyaan, pengakuan jujur, atau fakta menarik untuk memancing rasa ingin tahu. Karena hook tersebut untuk ngundang orang baca sampai habis.
Tulis Seolah Kamu Ngobrol Sama Teman
Audiens sekarang lebih suka gaya ngobrol santai daripada gaya iklan yang formal. Ganti kalimat dari yang kaku seperti ini “Produk kami terbuat dari bahan berkualitas tinggi.” Dengan yang lebih hangat, “Kainnya halus banget, bahkan setelah dicuci berkali-kali tetap lembut.” Beda banget kan?
Fokus ke Rasa, Bukan hanya Fitur
Caption yang bagus bukan cuma ngomongin apa produknya, tapi apa yang dirasakan pembeli setelah memakainya. Contoh: “Tas kulit sintetis ukuran 30x25 cm.” Ini memang to the point, tapi lebih cocok masuk di gambar. “Tas ini hadir buat kamu yang ingin tampil elegan tanpa ribet dan ringan, tapi tetap classy.” Sedangkan yang kedua ini dapat memunculkan rasa pesanasaran pembeli pada brandnya. Caption yang menggugah rasa bikin orang membayangkan dirinya pakai produkmu. Dan saat orang bisa membayangkan, mereka akan cenderung membeli.
Gunakan Struktur Hook – Cerita – Ajakan
Biar lebih mudah, pakai format tiga langkah sederhana sebagai berikut. Hook: Kalimat pembuka yang bikin orang berhenti scroll Cerita: Tambahkan konteks, pengalaman, atau nilai produk Ajakan: Arahkan pembaca (tanpa maksa) Contohnya “Pernah nggak sih, lagi butuh ide tapi sulit merealisasikan? Sama banget, itu juga yang sering dialami kreator. Nah, biar kamu nggak kehabisan ide lagi, simpan postingan ini ya 👇”
Sisipkan CTA yang Lembut (Soft Selling)
CTA nggak harus selalu “Beli sekarang!” Gunakan gaya ajakan yang terasa ringan dan bersahabat, seperti “Coba tag temanmu yang relate!” “Simpan dulu biar nggak lupa nanti.” “Yuk intip varian lengkapnya di bio.”
Gunakan Emoji dan Line Break dengan Cerdas
Caption panjang nggak masalah asal mudah dibaca. Gunakan spasi antar paragraf dan emoji untuk memperjelas emosi. Contoh: Pernah ngerasa bingung mau mulai jualan dari mana? Tenang, semua orang pernah di posisi itu. Tapi yang penting mulai aja dulu 💪
Uji, Amati, Ulangi
Nggak ada rumus pasti soal caption. Yang cocok di satu brand belum tentu cocok di brand lain. Jadi, pantau insight-mu caption mana yang paling banyak disimpan atau dikomentari. Ulangi pola yang sama, itulah cara menemukan gaya khas dari bisnismu.
Caption bukan sekadar pelengkap, tapi elemen penting yang bisa mengubah scroll lewat jadi scroll berhenti. Kalau kamu pelaku UMKM yang pengin belajar bikin konten tanpa ribet, kamu bisa ikuti pelatihan dari Afbenesia, cek di instagram @lpkafbenesia, ya!