Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia kini semakin diarahkan untuk memasuki ekosistem yang lebih luas, tidak hanya berjualan secara tradisional, tetapi juga menjalin kemitraan dengan ritel modern dan platform e-commerce. Kolaborasi ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat daya saing, memperluas akses pasar, dan mendorong UMKM agar naik kelas.
Apa yang dimaksud dengan โekosistemโ di sini?
Menurut Kementerian Perdagangan (Kemendag), ekosistem UMKM digital dibangun lewat empat pilar utama yaitu UMKM itu sendiri, lokapasar (marketplace/e-commerce), ritel modern, dan lembaga pembiayaan.
Dalam kerangka ini, ritel modern dan e-commerce berfungsi sebagai pintu masuk pasar yang lebih besar dan jaringan distribusi yang lebih luas untuk produk UMKM lokal.
Bagaimana kolaborasi ini berlangsung di daerah?
- Pemerintah daerah maupun pusat telah memfasilitasi kemitraan antara UMKM lokal dengan ritel modern dan platform digital. Contoh: di Kota Serang disebut bahwa kemitraan UMKM dengan lokapasar dan ritel modern dilaksanakan agar produk-produk daerah bisa masuk rak ritel modern.
- Pelatihan dan pendampingan digital juga diperluas ke daerah agar UMKM bisa memahami cara masuk ke marketplace, memperbaiki kemasan, serta memenuhi standar ritel modern.
Dampak positif yang terlihat dari hal-hal berikut:
- Akses pasar yang lebih luas: dengan ritel modern dan e-commerce, UMKM dari daerah tidak hanya terbatas pada pasar lokal, tetapi juga bisa menjangkau konsumen nasional bahkan internasional.
- Standar produk yang meningkat: untuk bisa masuk ritel modern, UMKM harus memperbaiki kemasan, kualitas produk, logistik dan distribusi, mendorong peningkatan kualitas.
- Efisiensi dan digitalisasi operasional: kolaborasi dengan e-commerce memaksa UMKM untuk digitalisasi (misalnya jual online, pencatatan digital) yang bisa memperkuat bisnis mereka.
Tantangan di daerah yang masih harus diatasi
- Infrastruktur digital di beberapa daerah masih terbatas mulai dari akses internet, logistik belum merata, yang bisa menghambat UMKM lokal dalam memanfaatkan e-commerce secara optimal.
- Literasi digital dan manajemen usaha UMKM di daerah terkadang masih rendah misalnya kemasan, branding, distribusi belum siap untuk ritel modern.
- Persaingan yang meningkat ketika UMKM masuk ke ritel modern dan e-commerce, mereka bersaing tidak hanya dengan lokal lain tapi juga produk nasional/internasional. Butuh strategi agar tidak kalah.
Tips bagi UMKM daerah agar bisa memanfaatkan peluang ini
- Siapkan produk yang siap pasar, kemasan menarik, mutu terjaga, distribusi memungkinkan masuk ritel modern.
- Bergabung dengan pelatihan digital / marketplace agar memahami cara pasar digital dan e-commerce bekerja.
- Cari kemitraan dengan ritel modern lokal atau nasional, hadirkan produk ke rak, atau join event yang diselenggarakan ritel/instansi pemerintah.
- Maksimalkan kanal e-commerce: buka toko online, manfaatkan marketplace, media sosial untuk memperluas jangkauan.
- Pantau regulasi dan program pemerintah yang mendukung kolaborasi UMKM-ritel/e-commerce.
Kolaborasi antara UMKM daerah dengan ritel modern dan e-commerce membentuk sebuah ekosistem yang sangat penting untuk mendorong UMKM naik kelas. Peluang terbuka sangat besar dari akses pasar yang luas, peningkatan kualitas produk, hingga transformasi digital. Namun, tantangan seperti infrastruktur, literasi dan persaingan juga nyata, terutama di daerah. Jika UMKM daerah dapat mempersiapkan diri dengan baik, maka dampak kolaborasi ini bisa sangat positif dalam jangka panjang.