Gambar utama untuk Menkom Digi: Gen Z & UMKM Digital Jadi Motor Ekonomi Baru Indonesia

Menkom Digi: Gen Z & UMKM Digital Jadi Motor Ekonomi Baru Indonesia

Dipublikasikan pada 10 November 2025

Era digital Indonesia terus mengalami akselerasi pesat, dengan dua komponen kunci yang kini diidentifikasi sebagai motor baru pertumbuhan ekonomi nasional: generasi muda, khususnya Generasi Z, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terdigitalisasi. Hal ini ditegaskan oleh Menkom Digi, Meutya Hafid, dalam pernyataannya bahwa “Gen Z dan UMKM digital menjadi tulang punggung era ekonomi baru Indonesia”. Peran Gen Z dalam Transformasi Digital UMKM Menkom Digi menyoroti bahwa Gen Z, generasi yang lahir di tengah perkembangan teknologi dan internet, memiliki keunggulan dalam penggunaan teknologi digital mulai dari media sosial, sistem pembayaran digital, hingga inovasi konten. Dalam acara Indonesia Summit 2025, Meutya mengungkap bahwa Gen Z adalah “garis depan transformasi digital”. Sebagai ilustrasi, ia menyebut bahwa lebih dari 43,7 % Gen Z telah menggunakan layanan berbasis kecerdasan buatan (AI) dalam aktivitas sehari‐hari. Peran Gen Z ini kemudian berdampak pada UMKM digital baik sebagai pelaku usaha, kreator konten, atau pengguna teknologi pemasaran online yang memungkinkan UMKM memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing. UMKM Digital sebagai Pilar Ekonomi Baru Pernyataan Menkom Digi juga menggarisbawahi bahwa UMKM yang terdigitalisasi kini menjadi bagian penting dalam struktur ekonomi nasional. Ia mengutip data bahwa sistem pembayaran digital seperti QRIS telah digunakan oleh lebih dari 32 juta merchant, dengan volume transaksi menembus Rp 42 triliun, tanda nyata bahwa bisnis digital bukan sekadar tren, melainkan fondasi ekonomi masa depan. Ia menyebut: “Dari warung kecil di desa sampai di Jakarta yang padat penduduk, saya rasa itu keberhasilan kita melalui QRIS. Pedagang tradisional kini bisa mengakses pasar yang lebih luas lagi termasuk konsumen generasi digital.” Dampak dan Peluang yang Terbuka Pasar Lebih Luas & Inklusif: dengan penetrasi internet yang mencapai ± 229 juta pengguna atau sekitar 80% populasi, peluang bagi UMKM dan Gen Z untuk masuk ke pasar daring semakin besar. Inovasi dan Kreativitas, gen z tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga penggerak inovasi—baik dalam pemasaran digital, konten kreatif, maupun model usaha baru. Transformasi UMKM Konvensional ke Digital, UMKM tradisional dari berbagai daerah kini memiliki akses pada pasar digital, ini mempercepat proses “naik kelas”. Pembangunan Ekosistem Digital Nasional pemerintah, pelaku swasta, dan Gen Z bersama‐sama membangun ekosistem yang membuat ekonomi digital lebih kompetitif dan inklusif. Tantangan yang Harus Dihadapi Meski peluang besar, tetap ada hambatan yang perlu diatasi, antara lain: Literasi dan kesiapan digital UMKM di berbagai daerah masih belum merata. Infrastruktur teknologi (internet, logistik, sistem pembayaran) di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) masih butuh peningkatan. Adaptasi budaya bisnis: UMKM dan pelaku Gen Z perlu saling berkolaborasi dalam model usaha baru yang berbasis digital. Pernyataan Menkom Digi Meutya Hafid mempertegas bahwa kombinasi antara Gen Z dan UMKM digital bukan sekadar tren, tetapi fondasi masa depan ekonomi Indonesia. Dengan dukungan teknologi, kreativitas, dan sinergi antar‐pihak, Indonesia memiliki potensi untuk memimpin era ekonomi digital yang inklusif dan kuat.