Gambar utama untuk Pentingnya Memahami Seni Storytelling untuk Mengembangkan Sebuah Bisnis

Pentingnya Memahami Seni Storytelling untuk Mengembangkan Sebuah Bisnis

Dipublikasikan pada 3 November 2025

Afbenesia - Akhir-akhir ini, kita sering disuguhkan dengan konten “sederhana” di media sosial. Seperti video orang yang lagi packing paket pesanan, penjual yang meyalani pembelinya, atau a day in my life yang menggambarkan bagaimana perjuangannya saat berjualan.

Tanpa disangka, video konten tersebut malah sering kali fyp dan ditonton oleh ratusan ribu orang. Bahkan kolom komentar pun dibanjiri oleh berbagai respon netizen, mulai dari memberi dorongan untuk terus semangat, memberi saran, hingga saling berteman.

Fenomena ini tentunya bukan kebetulan. Para pelaku bisnis mulai sadar bahwa orang nggak Cuma beli produk, tapi juga beli karena cerita dibaliknya. Inilah kekuatan storytelling dalam dunia marketing.

Kenapa Storytelling Bisa Bikin Lebih Dekat dengan Audiens

Menurut Harvard Business Review, manusia secara alami lebih mudah mengingat cerita daripada data atau promosi langsung. Bahkan, pesan yang dikemas lewat narasi bisa meningkatkan daya ingat hingga 22 kali lebih kuat dibanding informasi biasa.

Dalam konteks bisnis, storytelling bukan cuma alat promosi, tapi strategi komunikasi yang membangun hubungan emosional antara brand dan pelanggan. Ketika kamu bercerita, audiens bukan cuma tahu apa yang kamu jual tapi juga siapa kamu, kenapa kamu melakukannya, dan apa nilai yang kamu bawa. Sehingga memunculkan rasa percaya, dan kepercayaan adalah fondasi loyalitas pelanggan.

Cara Menerapkan Storytelling dalam Bisnis

Biar ceritamu nggak sekadar “numpang lewat” di FYP, tapi benar-benar diingat audiens, berikut beberapa cara yang bisa kamu terapkan.

  • Mulai dari Latar Belakangmu
  • Ceritakan kenapa kamu mulai usaha ini. Apakah karena hobi? Karena ingin bantu keluarga? Atau karena ingin berbagi nilai tertentu?
  • Contohnya, “Awalnya cuma iseng jual kue buat bantu biaya kuliah, tapi ternyata banyak yang suka. Sekarang malah bisa buka lapangan kerja kecil-kecilan.”
  • Gunakan Format Keseharian
  • Nggak perlu produksi video mahal, cukup tunjukkan aktivitas sederhana seperti ngemas pesanan, belanja bahan, atau ngobrol dengan pelanggan.
  • Tambahkan narasi yang ramah, “Hari ini cuma sempat buat 8 paket karena hujan dari pagi, tapi tetap semangat kirim buat kalian💛.”
  • Bangun Emosi, Bukan Sekadar Dramatisasi
  • Storytelling bukan tentang bikin sedih atau lebay, tapi tentang menghadirkan emosi yang tulus. Rasa lelah tapi dengan bahagia, bangga, atau lucu di tengah kesibukanmu merupakan emosi ringan yang jujur dan akan lebih mudah nyentuh hati audiens.
  • Sisipkan Nilai Brand
  • Ceritamu tetap harus mencerminkan value bisnis kamu. Misalnya, kalau jual produk ramah lingkungan, bisa diceritakan bagaimana produkmu juga bisa jadi solusi bagi permasalahan lingkungan.

Banyak bisnis kecil yang sukses berkat konsistensi mereka dalam bercerita. Hal ini bisa kita temui di media sosial seperti tiktok, instagram dan youtube. Salah satunya, penjual warung @Henipurnamasarii yang sering membagikan proses memasak pesanan sambil bercerita ringan tentang pembeli yang datang. Videonya berhasil ditonton ratusan ribu kali, bukan karena editan “mewah”, tapi karena ceritanya terasa nyata. Itu sebabnya, storytelling jadi aset penting untuk membangun kepercayaan di dunia digital.

Kalau kamu ingin membangun strategi storytelling yang kuat, Afbenesia siap bantu kamu buat konten yang bercerita, berkesan, dan berdampak bagi bisnismu. Yuk, mulai ceritakan perjalanan bisnis kamu mulai hari ini!